Sulung (Memahami sudut pandang mereka yang terlahir lebih dulu)

















“Ya Rika malah seneng kalo teteh gaada!”
Bukannya hancur, justru semakin membuatku tidak peduli dengan kamu.
….
“Risaaaa! Makan telur setengah matangnya!!” seru mama dari dapur sambil membersihkan atas meja dapur.
“Nca mau nonton duluuuu,” balas Risa kecil yang masih fokus dengan acara kartun tv favoritnya.
“Risaaaaaaaa!!” seru mama lebih meninggi dua oktav. Risa menyerah, ia makan telur setengah matangnya satu teguk. Mama merasa berhasil membuat Risa memakan telur setengah matangnya. Mama pikir Risa hanya bosan dengan keadaan dipagi hari itu, padahalRisa hanya merasaingin lebih diperhatikan. Setelah “ritual”nya selesai, mama mulai menyiapkan meja lipat dan buku latihan membaca dasar untuk Risa. Dibimbingnya  Risa untuk belajar membaca.
“Aaaaaaah mamaaaah…..” keluh Risa ditengah belajarnya.
“Nanti gak mamah ajak ke Depokmart loh!” ancam Mamah.
“Iyaaa iyaaaa....” rengek Risa.
Setengah jam pembelajaran, Mama menunaikan janjinya untuk mengajak Risa ke Depokmart setelah shalat dhuhur berjamaah.
….
Waktu berjalan cepat. Risa kecil mulai pandai menyebut namanya dengan sempurna. Dari Nca ke Risa.Danseiring berjalannya waktu, semakin dewasa pula Risa, tumbuh hingga menjadi pribadi seorang kakak.
“Nanti Risa main terus sama adek ya mah” ujar gadis kecil tersebut yang masih menggunakan baju seragam ungu taman kanak-kanak nya. Dengan kerudung yang rambutnya ikut bahagia menyambut adik kecil didalam kandungan mama.
“Nanti Risa sayang ya sama adek?” pesan mama.
“Iyaaa mama, nanti Risa jaga adek!” tekad Risa dilanjut membisikan percakapan dengan adiknya.
Semakin berjakannya waktu, semakin berjalan pula perkembangan adik Risa. Mama mulai  mengurangi aktifitas, Papah mulai sibuk membawa perlengkapan bayi tiap akhir pekan. Mulai muncul perasaan takut dalam diri Risasebagaiseorangsulung menuju kehadiran adik.

“Risaaaaaa! Ngalah! Masa kamu lawannya anak SD?” lerai mama saat terjadi cekcokantarakakak beradik mengenai perihal ‘dia yang salah’.
Risa sedih. Sebenarnya dia tau dia yang salah, tapi bukan salah Risa seutuhnya. ”Percuma Risa kasih tau yang beneran!” gumam Risadalam hati.
“Terserah!” pasrah Risa membanting pintu sambil menahan tangis.
“Kurang keras!”
“Mama… Mama masih seperti yang Risa kenal. Tapi Risa gatau gimana gambarin mamah..” katanya sambil menutup kepala dengan tindihan bantal diatasnya. Menahan suara agar tidak keluar.
….
Diatas adalah sedikit cerita tentang posisi seorang kakak. Dimana, kamu dituntut harus bisa mengalah. Harus bisa menggantikan posisi orang tua saat tidak dirumah. Sebagai kakak dari tiga orang, terkadang aku merasa bahagia. Disaat aku berhasil menggantikan posisi umma dan aba. Aku juga merasa kesal ketika keperluanku di nomor duakan. Mau bilang ditiadakan juga gimana, mungkin mereka lupa. Tak jarang, aku merasa sesak ketika adik-adik ku menunjukkan ketidaksukaannya padaku,bahkan pada kehadiranku. 
Halo Umma… HaloAbba...
Aku harap Umma dan Abba baca ceritaku ya.
Umma, terima kasih telah melahirkan aku ke dunia ini. Dan juga kepada Allah memberikan kekuatan kepada Umma untuk melahirkan aku. Umma kan pernah cerita kalo aku berat pas dilahirin. Hehehhe . Maafkan aku yang sering melawan Ummaya. Tidak pakai kerudung panjang ataupun tidak langsung mendengarkan perintah Umma. Ah banyak dosa aku kalo disebutin. Pokoknya aku sayang Umma.
Abba, kata orang muka kita mirip loh. Maklum,keluarga kita kan mukanya beda-beda. Dari Umma, Abba, aku, Nisya, Nasha, Naida, Nadhif. Abba, aku mau nyium Abba... Tapi Abba kok enggapernahmau? Abba gengsi ya? Hehehhehe.  Aku cuman pengen nyium Abba sebelum aku meninggal. Hehhehe… Maaf ya aku sok tahu dengan kematian. Tapi aku harus mempersiapkannya bukan? Makanya, aku jadikan kematian sebagi motivasiaku. Abba, aku masih inget Abba marah karena aku pesenin gojek pas aku nggak bisa jemput Abba. Aku lagi ngeprint. Abis ngeprint aku beliin pizza dari uang hasil lomba. Niat hati buat bahagia… EhAbba malah marahin aku. Sampai Abba bilang, ”Maaf aku bukan abba yang bisa menghargai anaknya.” Abba, ketika abba udah bilang ‘aku kamu’ aku yakin abba sedang marah yang tidak biasa.
Halo ketiga adikku.
Maaf kalau teteh belum bisa jadi kaka yang baik. Teteh terlalu gengsi untuk mengutarakannya, apalagi memperlihatkannya. Teteh suka menggoda kalian, adalah bukti cinta teteh terhadap kalian. Bahkan Umma dan Abba bilang teteh menindas kalian ya? Maaf ya.
Nisya
Pernah satu pondok pesantren sama teteh. Umma abba sengaja barengin nisya sama teteh. Biar dijengkunya gampang alasannya. Teteh yang overprotective sama Nisya. Yang selalu merapihkan lemari baju Nisya. Sampai jadi tempat Nisya kalo bosan. Semoga Nisya ingat, kalau teteh pernah jadi pelindungmu ketika kamu di bully kawan-kawanmu. Pernah dijebak sampia terkena kasus. Menyebabkan kamu dibenci seluruh pengajar. Kamu yang kangen Umma tapi susah dapet giliran hp, akhirnya kamu ke kamar teteh buat minjem hp. Hahhahahaha.
Nasha 
Kita emang gak dekat. Tapi, teteh selalu memaksimalkan untuk melayani kamu sebagai adik teteh. Teteh yang berusaha bahagia ketika kamu kangen Umma. Pas Umma jaga Nadhif operasi. Teteh yang langsung insiatif telfon rumah sakit keluarga biar kamu dapat pelayanan yang maksimal. Umma Abba? Kan udah sibuk sama yang lainnya. Buat persiapan opname kamu. Alhamdulillah, Umma, Abba nemenin kamu sampai sembuh dengan nyaman dan tenang. Kamu sembuh dengan cepat. Alhamdulillah.
Nadhif
Teteh sayang sama kamu. Si bungsu yang kehadirannya diharapkan Umma Abba. Yang paling disayang Abba. Aku juga disayang sih, hahahahaha.

Teteh selalu doain kalian di sujud terakhir teteh. Maafin semua dosa yang teteh lakuin ke kalian. Teteh selalu meniatkan diri untuk membuat umma abba bangga sama teteh, selalu mau ngelakuin apapun yang bikin Nisya, Nasha, Naida, Nadhif bangga punya kakak kayak teteh. Maafin semua dosa teteh ya. Teteh takut dosa teteh ke Umma, AbbaNisya, Nasha, Naida, Nadhif jadi faktor utama teteh susah masuk surga. Dzalim nya teteh sampai melukai hati kalian.

Shalatin teteh untuk yang terakhir kalinya ya.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Sahabat

ABOUT US! Setapak.Rasa

STORY CORNER by Setapak.Rasa